PENGERTIAN
EKOLOGI DAN PENERAPANNYA
SECARA
ANALOGIS DALAM PEMERINTAHAN
A.
PENGERTIAN EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
Istilah ekologi berasal dari
bahasa yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu:
-
Oikos:
berarti rumah atau tempat tinggal. Pengertian ini akan lebih tepat kalau
dikatakan sebagai tempat atau lingkungan dimana organisme-organisme itu hidup
atau berdiam
-
Logos:
berarti ilmu
Istilah
tersebut pertama kali digunakan oleh seorang naturalis jerman, Ernest Haeckel
pada tahun 1869
Pengertian
ekologi sering dikacaukan dengan pengertian lingkungan, secara khusus
lingkungan dapat diartikan sebagai biosphere dan bagian-bagiannya, yakni bagian
tipis dari permukan bumi, dimana masih terdapat kehidupan, seperti: tanah,
pegunungan, sungai, danau, lautan, udara, sejauh masih bisa di tempati
organisme.
Beberapa
pengertian tentang ekologi:
1.
Edward
S. Roger
Ecology is the study of the
relationship between organism and their environtment
2.
Fuad
Amsyari
Ekologi ialah suatu ilmu yang
mempelajari hubungan antara
organisme-organisme tersebut dengan lingkungan-lingkungannya
3.
Prajudi
Atmosudirjo
Ekologi adalah tata hubungan
total (menyeluruh) dan mutual (timbal balik) antara satu organism dengan
organism lainnnya
4. H. Sitanggang
Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari saling hubungan antara lingkungan dengan factor-faktornya, saling
hubungan antar factor-faktor lingkungan itu sendiri dan saling hubungan antara
unsure suatu factor dengan sesamanya, serta saling hubungan dengan lingkungan
Pengertian
Ekologi Pemerintahan
Ekologi
pemerintahan ialah suatu ilmu yang mempelajari adanya proses saling pengaruh
mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normative secara total dan timbal
balik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga tertinggi/tinggi Negara, maupun
antara pemerintah, vertical-horizontal, ndan dengan masyarakatnya
B.
PEMIKIRAN TENTANG PEMERINTAHAN
PENERAPAN
SECARA ANALOGIS DALAM BIDANG PEMERINTAHAN
Untuk
menjelaskan bagaimana pnerapann ekologi secara analogis dalam bidang
pemerintahan, akan dikemukakan beberapa istilah yang terkait dengan lingkungan
antara lain:
1. Ekosistem
Ekosistem
pada dasarnya adalah dinamika ekologi meliputi gelombang kehidupan, energy,
kelahiran, pertumbuhan, kematian, perkembangan, kehancuran, dalam hubungan yang
saling mempengaruhi.
Dalam dinamika
tersebut ekosistem memiliki empat fungsi yaitu:
- Pengedar (media) energy utama bagi
unsure-unsur abiotik
- Penghasil energy utama, terutama terhadap
tanaman (tumbuhan)
- Pengguna energy utama, terutama mahluk hidup
- Penghancur energy utama, seperti jamur,
bakteri dll
2. Suksesi
Suksesi
adalah adanya kehidupan setelah adanya kematian suatu spesies
Contoh:
bila komunitas tumbuhan terganggu kehidupannya, misalnya karena api, maka
tumbuhan tersebut secara lambat laun akan memperbaiki sendiri kerusakan yang
terjadi melalui suksesi ekologi
3. Habitat
Habitat
adalah suatu ruang atau wilayah dimana terdapat suatu kehidupan tumbuhan atau
binatang, dalam habitat ini terjalin suatu hubungan unsure-unsur lingkungan
yang rumit
4. Perubahan energi
Organisme
hidup dapat bergerak dan berjalan, karena adanya peredaran atau perubahan
energy dari dan ke lingkungan mereka, energy tersebut dapat dirubah sesuai kepentingannya
5. Saling hubungan antarorganisme
Beberapa
pola hubungan antarorganisme, antara lain:
-
Hubungan yang bersifat netral: pengaruh suatu
organisme yang selalu sama dengan
organisme dari spesies lain
-
Hubungan
yang bersifat kompetitif: hubungan yang saling memperebutkan untuk keperluan
masing-masing organism
-
Hubungan
lain yang bersifat mutualisme (yang satu memerlukan yang lain):
+ protocooperation: suatu
hubungan dimana organisme yang satu mengambil keuntungan dari yang lain,
walaupun hubungan antar organisme tidak secara langsung
+
amensalisme: yang satu memerlukan yang lain, seperti: parasit terhadap
inangnya, predation, dimana yang satu memakan yang lain
Uraian unsure-unsur lingkungan di
atas tidak bermaksud mendalami ekologi alam secara luas, tetapi agar dapat
ditarik pengertian yang sama kedalam pemikiran pemerintahan.
Dengan kata lain ekologi
pemerintahan dapat berfikir dari sudut habitat, ekosistem, suksesi, dan
berbagai hubungan lain dengan lingkungannya termasuk hubungan-hubungan yang mempengaruhi
prilaku pemerintahan.
DIMENSI
PEMERINTAHAN
Pemikiran tentang pemerintahan
telah ada sebelum yunani kuno. Yang dalam legenda disebut raja atau pemerintah.
Raja (pemerintah) yang baik selalu dikaitkan dengan adanya kedamaian dan
ketentraman bagi rakyatnya. Raja yang lalim atau jelek selalu dihubungkan
dengan perang dan ketakutan, kemiskinan dan kemelaratan yang diderita
rakyatnya.
Dimensi pemerintahan dapat dikaji
berdasarkan salah satu teori dari aristoteles yaitu organism.
Asumsi teori ini menyatakan bahwa
Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat atau merupakan satu organism yang
mempunyai kehidupan sendiri.
Dalam bukunya “politics”
aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat paguyuban yang
paling tinggi diatas masyarakat paguyuban lainnya, Negara bersifat kodrat dan
memiliki semua sifat organism yang terdapat pada mahluk hidup.
Paguyuban dapat dibedakan atas 3
tingkatan yaitu:
1. Keluarga
2. Lembaga kehidupan masyarakat
secara berkelompok
3. Lembaga kehidupan bernegara
Menurut
aristoteles bahwa kehidupan bernegaralah yang membedakan manusia dengan mahluk
hidup yang lain, hal ini dapat di jelaskan Sbb:
-
Dalam
hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari, hidup berkelompok, adanya pimpinan, adanya
tatanan juga dapat dijumpai dalam dunia hewan
-
Yang
tidak terdapat pada kehidupan hewan adalah tujuan kebahagiaan, kesusilaan,
seperti dalam kehidupan manusia bernegara
Kehidupan
bernegara sebagai kehidupan organisme dalam upaya mencapai tujuannya mempunyai
alat-alat kelengkapan yang biasa disebut kelembagaan, dengan fungsi
sendiri-sendiri, mendukung kehidupan bernegara seutuhnya
Dari
sudut pandang teori organisme, pemerintah dapat diartikan sebagai kedaulatan
Negara yang selalu bergerak dan berproses interaksi melalui suatu aparat atau
fungsi. Oleh beberapa aparat atau gerak dan saling hubungan semua fungsi dalam
kehidupan keseluruhan pemerintahan.
Gerak
dan cara bergerak dalam pemerintahan itu merupakan proses upaya penyesuaian
dalam beberapa hal yaitu:
1. Penyesuaian kedaulatan dengan
pencapaian tujuan dalamnkehidupan bernegara
2. Penyesuaian dengan linkungannya,
baik factor lingkungan yang bersifat internal maupun eksternal
Selain
penyesuaian, kekuasaan pemerintahan harus berusaha untuk mencari keseimbangan
hubungan yang terbaik antara:
1. Kelompok masyarakat dengan
kelompok lain
2. Kehidupan kelompok dengan
perseorangan (individu)
3. Hubungan antara individu satu
dengan yang lain
4. Hubungan antar warga dan sumber
daya dan kekayaan alam yang tersedia
5. Hubungan warga Negara
perseorangan dan secara bersama dengan lingkungan social budaya dan lingkungan
alam sekitar
KLASIFIKASI
LINGKUNGAN DAN BENTUK-BENTUK EKOSISTEM
A. KLASIFIKASI LINGKUNGAN
Menurut FUAD AMSYARI lingkungan
dapat dibedakan dalam tiga kategori:
1.
Lingkungan
fisik, yaitu segala sesuatu disekitar kita yang berbentuk “benda mati”
2.
Lingkungan
biologis yaitu segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain manusia
itu sendiri
3.
Lingkungan
social, yaitu manusia-manusia lain yang ada di sekitarnya
Manusia atau mahluk hidup pada
umumnya dan lingkungan mempunyai ikatan ekologis, yaitu hubungan timbal-balik
atau interaksi yang harmonis dan stabil dalam bentuk ikatan sumber energy
kehidupan yang dalam batas-batas tertentu tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain, karena keduanya merupakan satu kesatuan system yang disebut
ekosistem.
B. BENTUK-BENTUK EKOSISTEM
Berkaitan dengan kajian ekologi,
terdapat dua bentuk ekosistem yang penting dipahami, yaitu:
1.
Ekosistem
alamiah yaitu bentuk daripada proses kehidupan yang terdapat seperti di
hutan-hutan belantara atau di lautan-lautan luas, maupun di daerah-daerah
kutub, dimana campur tangan manusia belum sampai kesana
2.
Ekosistem
buatan yaitu suatu bentuk lingkungan hidup tertentu sebagai hasil kerja manusia
terhadap ekosistemnya, sehubungan dengan kemampuannya yang luar biasa untuk
mengolah materi-materi yang ada disekitarnya.
Fuad Asyari menegaskan bahwa
salah satu study ekologi yang sangat penting dalam rangka mempelajari ekologi
pemerintahan adalah ekologi manusia (human ecology)
Ekologi Manusia adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari secara seksama adanya proses saling pengaruh
mempengaruhi antar manusia dan antar manusia dengan lingkungannya.
LINGKUNGAN
PEMERINTAHAN
A. LINGKUNGAN FISIK PEMERINTAHAN
Lingkungan fisik ialah lingkungan
alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada disuatu wilayah Negara, termasuk
mnusia sebagai salah satu factor yang selalu berproses dengan lingkungannya.
Dalam kaitan ini dipelajari bagaimana manusia di daerah panas dapat
menyesuaikan diri dengan kemampuan fisik menahan matahari, sebaliknya bagaimana
yang tinggal di daerah kutub menahan dinginnya cuaca. Dengan pengetahuan
lingkungan fisik dapat dijelaskan perkembangan dan pengaruh hubungan lingkungan
dengan kehidupan manusia, serta sebaliknya pengaruh kehidupan manusia dengan
lingkungannya.
Lingkungan fisik pemerintahan
dapat digolongkan kedalam 3 kelompok, yaitu: letak geografis, kesuburan dan
kekayaan alam, dan penduduk (manusia sebagai lingkungan fisik)
1.
Lingkungan
geografis dapat
memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan jiwa manusia. Penyesuaian dengan lingkungan geografis antara lain
member pengaruh terhadap:
-
Bentuk
tubuh dan sifat-sifat fisik tubuh
-
Cara
hidup dan bentuk bermukim serta berkelompok
-
Penyebaran
dan penyesuaian budaya serta seni
-
Cara
berfikir dan cara mempertahankan diri
Pengaruh lingkungan geografis
terhadap kehidupan bernegara di bagi menjadi 7 aspek yaitu:
A.
Letak
Negara dalam rotasi bola dunia
Perbedaan letak Negara dalam
rotasi bola dunia mengakibatkan adanya perbedaan musim. Negara yang memiliki 4
musim akan berbeda dengan Negara yang memiliki 2 musim dalam cara mengatur
kehidupan negaranya.
Contoh: Negara yang produksi
bahan makananya di lakukan pada musim panas, harus berfikir tentang persediaan
bahan makanan dan bahan pemanas sebelum musim dingin tiba.
B.
Bentuk
daratan
Bentuk daratan akan mempengaruhi
cara hidup disuatu Negara, Negara dengan daratan yang bersifat benua akan
berbeda dengan Negara yang bersifat kepulauan, Negara yang berada di dataran
tinggi akan berbeda dengan yang berada di dataran rendah dalam hal pengaturan
masalah angkutan dan transportasi, pengembangan konstruksi dll
C.
Bentuk
Air
Bentuk permukaan air akan berpengaruh terhadap cara hidup
masyarakat di suatu Negara. Negara yang berada di wilayah tandus akan bebeda
dengan Negara yang berada di pulau-pulau yang dikelilingi air, dalam hal
mengatur persediaan pangan, kesehatan, keamanan dan ketertiban
D.
Kesuburan
tanah dan mineral
Negara dengan lahan subur untuk
persawahan akan berbeda pengurusannya dengan Negara yang memiliki lahan hanya
untuk perkebunan tanaman keras, perbedaan tersebut berdampak pada cara penataan
pemukiman, pengembangan tekhnologi, prasarana dll. Demikian juga halnya dengan
perbedaan sumber-sumber mineral yang dimiliki akan berpengaruh terhadap
perbedaan jenis industry dan kerajinan
E.
Iklim
Iklim dapat menentukan jenis
tanaman dan hewan yang dapat dikembangkan untuk pertanian dan peternakan,
perbedaan-perbedaan tersebut dapt mengakibatkan perbedaan sifat dan watak
penduduk, cara perekonomian serta sikap dan prilaku pemerintahnya
F.
Bentuk-bentuk
fisik perbatasan Negara
Fisik perbatasan Negara berpengaruh terhadap sikap dan prilaku
pemerintahnnya, terutama dengan hubungannya dengan Negara-negara tetangga. Ada
5 bentuk fisik Negara:
- Perbatasan Negara dalam bentuk gunung
- Perbatasan Negara dalam bentuk gurun
- Perbatasan Negara dalam bentuk sungai
- Perbatasan Negara dalam bentuk lautan
- Perbatasan Negara dalam bentuk daratan
G.
Besar
kecilnya wilayah Negara
Pengaruh
positif terhadap besarnya wilayah Negara: Negara besar lebih mudah mempertahankan
kemerdekaannya terhadap serangan dari luar, Negara besar lebih berkeinginan
berswasembada atas kebutuhannya baik dalam keadaan damai maupun perang, Negara
besar dan penduduknya besar, akan lebih mudah menggerakkan penduduknya dalam
kegiatan produksi dan perdagangan
Pengaruh
negative terhadap besarnya wilayah Negara:lebih mudah mengalami pertentangan internal yang
sering memakan korban jiwa dan materi,
lebih mudah tumbuh perpecahan yang bersifat memisah apalagi bila terdapat
prbedaaan-perbedaan rasial,bahasa, agama dll, memerlukan kekuasaan yang lebih
besar dalam pengaturannya
Pengaruh
positif terhadap kecilnya wilayah
Negara: mudah
membina kesatuan internal tanpa terlalu banyak mempersoalkan perbedaan agama,
ras, bahasa sebagai potensi konflik, dengan wilayah yang kecil biaya yang
diperlukan untuk memelihara ketertiban, keamanan, pertahanan relative tidak
besar
Pengaruh
negative terhadap kecilnya wilayah Negara: kurang kemampuan senriri mengatasi gangguan dari
luar, untuk itu dia harus melakukan pendekatan dengan Negara-negara lain,
kurang kemamouan menggerakkan produksi dan perdagangan di dalam negeri sendiri,
untuk itu dia mengimbanginya dengan perdagangan luar negeri
2.
Sumber
daya dan Kekayaan alam
Sejak awal kehidupan manusia
selalu berhubungan dengan sumber daya alam. Hubungan ini berjalan secara terus
menerus dalam proses yang saling mempengaruhi dengan melakukan berbgai macam
penyesuaian yang member manfaat bagi kehidupan manusia.
a.
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam ialah berbagai potensi yang terdapat dalam lingkungan alam yang dapat
di ubah untuk menjadi bahan atau energy untuk kepentingan hidup manusia,
melalui proses penyesuaian. Lingkungan yang bebeda telah menimbulkan perbedaan
cara-cara penyesuaian manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada
disekitarnya yang menyebabkan adanya perbedaan kemampuan antara manusia dan antar
bangsa
b.
Kekayaan
alam
Kekayaan
alam pada dasarnya juga merupakan sumber daya alam. Namun secara spesifik
kekayaan alam diberi pengertian, yaitu berbagai jenis tumbuhan, hewan dan
berbagai material dalam kandungan bumi, baik berupa benda cair maupun benda
padat yang dapat memberi manfaat kepada manusia dan bangsa yang memilikinya
3.
Penduduk
a.
Penduduk
sebagai lingkungan fisik
Manusia
sebagai factor lingkungan fisik harus melakukan proses penyesuaian dengan
lingkungan disekitarnya. Manusia sebagai factor biologis berbeda dengan factor
biologis lainnya (tumbuhan dan hewan), tumbuhan dan hewan dalam prosesnya lebih
bersifat individual sedangkan manusia dalam prosesnya selalu dalamhubungan yang
bersifat kelompok
b.
Penduduk
sebagai factor ekonomi
Dalam
ilmu ekonomi, manusia disebut sebagai salah satu factor produksi (factor tenaga
kerja), kemampuan manusia dalam kehidupannya berkelompok sebagai suatu bangsa
atau Negara adalah yang menentukan dapat tidaknya bangsa atau Negara itu
memenuhi kebutuhannya. Bila penduduk dapat digerakkan sebagai factor ekonomi
mengolah sumber-sumber dan kekayaan alam maka kehidupan mereka akan lebih
sejahtera.
c.
Jumlah
Penduduk dan Daya Dukung Lingkungan
Bila
penduduk tidak dapat digerakkan sebagai factor ekonomi, maka penduduk tidak
menjadi pendorong bagi keseimbangan melainkan sebaliknya menjadi beban yang
akan merusak keseimbangan dengan lingkungan.
Idealnya
jumlah penduduk tidak boleh bergerak bebas untuk selalu bertambah, tetapi harus
dibatasi oleh keseimbangan daya dukung factor-faktor lingkungan
d.
Pengendalian
pertambahan penduduk
Ketidak
seimbangan pertumbuhan jumlah penduduk dengan lingkungan akan menimbulkan
kemelaratan dan kemiskinan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian tinkat
kelahiran disamping upaya pengembangan factor-faktor sumber daya alam yang tersedia.
Di
Indonesia, pengendalian pertumbuhan penduduk mendapat prioritas utama dari
pemerintah, misalnya melalui program keluarga berencana. Meskipun, program ini
blum juga maksimal dalam pelaksanannya
Jadi pada intinya pemerintah
dalam mengeluarkan suatu kebijakan harus selalu mengenal dan mempertimbangkan
ekologi pemerintahan, agar tidak salah dalam mengeluarkan kebijakan yang pada
akhirnya tidak sesuai dengan yang di harapkan, pelajaran ini sangat penting
karena dengan mempelajari mata kuliah ini, jika kelak kita menjadi orang-orang
yang akan mengeluarkan suatu kebijakan maka kita akan mengerti apa saja yang
harus dilakukan agar ide-ide yang dikeluarkan bisa tepat dengan keadaan ekologi
pemerintahan di mana kita memimpin. Negara butuh pemimpin yang cerdas yang
dapat memberi solusi-solusi bagi masalah-masalah yang ada di Negara ini dan
dapat memakmurkan masyarakatnya, Negara butuh pemimpin yang bisa memanfaatkan
sumber daya- sumber daya yang ada, agar bisa di manfaatkan secara optimal dan
manfaat yang besar,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar