Kajian
Teoritik mengenai Etnisitas , Multiculturalisme, dan Bhinneka Tunngal Ika
• Etnisitas adalah sebuah konsep
kultural yang berpusat pada pembagian norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, simbol
dan praktik-praktik kultural. Konsep etnisitas bersifat relasional yang
berkaitan dengan identifikasi diri dan asal-usul sosial
•
Multikulturalisme
adalah sebuah pandangan dan sebuah alat untuk meningkatkan derajat manusia dan
kemanusiaannya. Konsep multikulturalisme tidak dapat disamakan dengan konsep
keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri
masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman
kebudayaan dalam kesederajatan.
•
Bhinneka
Tunggal Ika. Sebuah semboyan yang mengajak beragam perbedaan untuk tetap,
bersatu dalam tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal
Ika memang harus dimaknai secara positif.
Landasan
yang mengatur multikulturalisme
•
Pasal
32 UUD 1945, yang berbunyi “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak
kebudayaan di daerah”.
•
Pasal
18 B ayat 2 yang berbunyi “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”.
•
Pasal
32 ayat 1 yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
Multikulturalisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Poltik Lokal Indonesia
•
Indonesia
adalah bangsa multikultur dan Multikulturalisme dipandang sebagai landasan
budaya (cultural basis) bagi kewargaan, kewarganegaraan, dan pendidikan.
•
Masyarakat multikultural indonesia adalah sebuah
masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau bhinneka
tunggal ika yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat
indonesia pada tingkat nasional dan lokal.
•
Pemerintahan
berdasar politik multikulturalisme haruslah memberikan ruang bagi semua
identitas partikular yang muncul dan berkembang di dalam masyarakat .
Keberadaan parlemen dan kabinet
multikulturalisme memungkinkan setiap kelompok identitas partikular yang
tersebar di seluruh penjuru Indonesia mendapatkan pengakuan yang selayaknya
•
Saat
ini parlemen terdiri dari perwakilan propinsi yang memenangkan pemilu legislatif dan Kabinet
eksekutif pemerintahan pun merupakan hasil kompromi politik dari partai-partai
politik besar.
•
Semangat
Otonomi Daerah yang diterapkan di Indonesia saat ini ialah politik desentralisasi
atau upaya mendistribusikan kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah,
menjamin hak asasi manusia, keadilan gender, dan demokratisasi
keuntungan
dari Multikulturalisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Poltik Lokal Indonesia
Poltik Lokal Indonesia
Pada level praktis keberadaan parlemen dan kabinet
multikulturalisme bisa memberi warna positif bagi kompromi politik yang terjadi
di pemerintahan, terutama eksekutif dan legislatif.
lembaga-lembaga, struktur-struktur, dan bahkan pola tingkah
laku (patterns of behavior) memiliki fokus tertentu terhadap kolaborasi,
kerjasama, mediasi dan negosiasi untuk menyelesaikan berbagai perbedaan.
Kelemahan
Multikulturalisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Poltik Lokal Indonesia
Dinamika politik lokal di
Indonesia tentunya akan menjadi salah satu penyebab utama proses disintegrasi
bangsa ini, karena daerah di Indonesia akan menjadi terkotak-kotak atau
terbagi-bagi dalam kelas-kelas menurut pembagian asal daerah, dan lain
sebagainya
Upaya mewujudkan
Multikulturalisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Poltik Lokal Indonesia
•
Membangun
kehidupan multicultural yang sehat, dengan meningkatkan toleransi dan apresiasi
antar budaya serta menigkatkan pemahaman.
•
Peningkatan
peran media komunikasi sebagai media sensor dan korektor terhadap penyimpanan
norma social yang dominant.
•
Penerapan strategi pendidikan yang berbasis
budaya.
•
Pengelolaan sumber daya alam dengan penerapan
manajemen etika oleh berbagai organisasi, lembaga, atau pranata yang ada dalam
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar